Sunday, August 3, 2025
Google search engine
HomeberitaCek Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 12-13: Cara H.B. Jassin Merawat...

Cek Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 12-13: Cara H.B. Jassin Merawat Sastra Indonesia

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 12 dan 13 Kurikulum Merdeka

Kunci jawaban untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 12 dan 13 ini disusun sebagai bantuan dalam proses belajar siswa. Soal-soal yang terdapat dalam buku ini merujuk pada artikel berjudul “Bagaimana H.B. Jassin Merawat Sastra Indonesia?” yang bertujuan untuk membantu siswa memahami peran tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia.

Sebelum menggunakan kunci jawaban, siswa dianjurkan untuk mencoba menjawab soal secara mandiri. Hal ini dilakukan agar dapat melatih kemampuan berpikir kritis dan pemahaman terhadap isi bacaan. Kunci jawaban hanya berfungsi sebagai panduan setelah siswa melakukan proses belajar mandiri.

Jawaban-jawaban yang tersedia diambil dari buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK/MA Kelas XII karya Bambang Trimansyah, cetakan pertama tahun 2022. Meskipun demikian, perlu dipahami bahwa pihak tertentu tidak bertanggung jawab atas ketidakakuratan jawaban yang mungkin terjadi.

Berikut adalah jawaban dari beberapa pertanyaan yang terdapat dalam buku tersebut:

Pertanyaan Umum

  1. Apa hubungan H.B Jassin dan Chairil Anwar?

    Jawaban: H.B Jassin dan Chairil Anwar memiliki hubungan persahabatan yang baik.

  2. Siapa yang mengungkapkan perihal minat Jassin terhadap dokumentasi?

    Jawaban: Pamusuk Eneste adalah orang yang mengungkapkan minat H.B Jassin terhadap dokumentasi. Menurutnya, minat ini sudah dimulai sejak tahun 1920-an saat Jassin masih berusia 10 tahun.

  3. Kapan Jassin datang ke Jakarta untuk bekerja?

    Jawaban: H.B Jassin tiba di Jakarta untuk bekerja pada tanggal 1 Februari 1940.

  4. Di mana Jassin bekerja saat di Jakarta?

    Jawaban: Saat berada di Jakarta, H.B Jassin bekerja di Balai Pustaka.

  5. Bagaimana Jassin menyusun dokumentasi di Pusat Dokumentasi Sastra?

    Jawaban: H.B Jassin menyusun dokumen-dokumen di Pusat Dokumentasi Sastra dengan cara mengumpulkannya dalam map-map yang diurutkan secara alfabetis. Map pertama berisi dokumen tentang individu pengarang, sedangkan map kedua berisi permasalahan atau topik tertentu.

  6. Mengapa Jassin bersusah payah mengumpulkan dokumentasi sastra?

    Jawaban: H.B Jassin sangat menyukai dokumentasi. Selain itu, ia berharap bahwa dokumentasi yang dibuatnya bisa digunakan sebagai bahan penyelidikan yang hasilnya diterbitkan dalam bentuk buku, koran, atau majalah.

Tanggapan dan Diskusi

Setelah membaca artikel tentang H.B. Jassin, siswa diminta untuk memberikan tanggapan dan mendiskusikannya dengan kelompok. Berikut informasi tambahan tentang sosok H.B. Jassin:

  1. Riwayat Pendidikan:
  2. HIS Balikpapan (1927-1929)
  3. HBS Medan (1932-1939)
  4. Universitas Indonesia

  5. Riwayat Pekerjaan:

  6. Menjadi pegawai di Kantor Asisten Residen Gorontalo.
  7. Bekerja di Balai Pustaka, Jakarta.

  8. Minat terhadap Dokumentasi Sastra:

  9. Minat terhadap dokumentasi sudah muncul sejak usia 10 tahun.
  10. Menurut Pamusuk Eneste, Jassin telah menyimpan bukunya secara rapi saat sekolah.
  11. Ia juga menjaga koleksi buku dan karangan hingga masa kuliah di Universitas Indonesia.

  12. Hal yang Dilakukan dalam Pendokumentasian Sastra:

  13. Menggarap dokumentasi sastra secara sistematis di Balai Pustaka.
  14. Menyusun map-map yang berisi karya sastra di Pusat Dokumentasi Sastra secara alfabetis.

  15. Jasa dalam Dokumentasi Sastra:

  16. Menyusun dokumentasi sastra Indonesia secara sistematis, menjadi warisan berharga bagi kesusastraan Indonesia.

Informasi Tentang Tokoh Lain

Selain H.B. Jassin, artikel juga menyebutkan tiga tokoh lain, yaitu Chairil Anwar, Pamusuk Eneste, dan Sutan Takdir Alisjahbana. Berikut informasi singkat tentang mereka:

  1. Chairil Anwar
  2. Salah satu pelopor Angkatan 45 dalam sastra Indonesia.
  3. Lahir pada 22 Juli 1922 di Medan, Sumatra Utara.
  4. Mulai menulis sejak tahun 1942 dengan sajak “Nisan”.
  5. Meninggal pada 1949.
  6. Telah menghasilkan 71 sajak asli, dua sajak saduran, sepuluh sajak terjemahan, enam prosa asli, dan empat prosa terjemahan.

  7. Sutan Takdir Alisjahbana

  8. Lahir pada 11 Februari 1908 di Natal, Tapanuli, Sumatra Utara.
  9. Banyak karyanya memicu polemik pada tahun 1936.
  10. Meninggal pada 31 Juli 1993 dan dimakamkan di Bogor.

  11. Pamusuk Eneste

  12. Seorang pengajar, editor, dan sastrawan Indonesia.
  13. Lahir pada 19 September 1951.
  14. Karyanya berupa cerita pendek yang kemudian dibukukan.
  15. Juga menulis kajian-kajian tentang karya sastra Indonesia.
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments