Strategi Ciputra Life untuk Mencapai Pertumbuhan Pendapatan Premi 10% pada 2025
PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) memiliki target ambisius untuk pertumbuhan pendapatan premi sebesar 10% pada tahun 2025. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan mengambil langkah-langkah strategis yang fokus pada inovasi produk dan peningkatan kualitas layanan.
Direktur Ciputra Life, Listianawati Sugiyanto, menjelaskan bahwa dua area utama yang menjadi prioritas adalah pengembangan produk dan penguatan layanan. Dalam wawancara dengan media, ia menyampaikan bahwa perusahaan akan terus berupaya memperbarui portofolio produk agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis.
Dari segi produk, Ciputra Life akan melakukan inovasi berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk menawarkan solusi asuransi yang lebih komprehensif dan fleksibel. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti kebutuhan finansial, risiko kesehatan, serta tren pasar saat ini.
Di sisi lain, pihak perusahaan juga berkomitmen untuk meningkatkan layanan pelanggan. Tujuan utamanya adalah membuat proses transaksi dan interaksi dengan nasabah lebih mudah, cepat, dan nyaman. Untuk mendukung hal ini, Ciputra Life telah menerapkan berbagai inisiatif digitalisasi, seperti:
- Aplikasi mobile yang memudahkan akses layanan
- E-card sebagai alternatif kartu fisik
- E-claim untuk proses klaim yang lebih efisien
- Sistem digital lainnya yang mempercepat proses administrasi
Kondisi Ekonomi dan Daya Beli Masyarakat
Listianawati menilai bahwa prospek kinerja Ciputra Life sangat bergantung pada kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat. Ia berharap pada semester kedua tahun 2025, perekonomian akan mengalami pemulihan, sehingga daya beli masyarakat dapat kembali pulih. Hal ini diharapkan bisa membantu meningkatkan permintaan terhadap produk asuransi.
Meski demikian, data terbaru dari laporan keuangan perusahaan menunjukkan adanya penurunan pendapatan premi. Pada Mei 2025, Ciputra Life mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 207,25 miliar. Angka ini turun sebesar 14,54% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu Rp 242,53 miliar.
Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ketidakpastian ekonomi global dan domestik, serta melemahnya daya beli masyarakat. Akibatnya, banyak masyarakat lebih waspada dalam mengambil kredit, termasuk dalam penggunaan produk asuransi jiwa kredit.
Tantangan dan Peluang di Tengah Ketidakpastian
Meskipun menghadapi tantangan, Ciputra Life tetap optimistis dengan strategi yang telah diterapkan. Perusahaan berupaya memperkuat posisi di pasar dengan memperbaiki kualitas layanan dan menawarkan solusi yang lebih relevan dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, Ciputra Life juga aktif dalam mengikuti perkembangan regulasi dan tren industri asuransi.
Dengan fokus pada inovasi dan pelayanan, Ciputra Life berharap mampu menghadapi tekanan ekonomi dan memperoleh pertumbuhan yang stabil. Di masa depan, perusahaan akan terus beradaptasi dengan perubahan pasar guna menjaga kepercayaan dan loyalitas nasabah.